Jumat, 27 Februari 2015

Power/Rangers Kritik Hollywood

Asdihen - Power Rangers kembali. Kita tidak perlu menunggu aksi lima Ranger ini hingga 22 Juli 2016, saat film reboot Power Rangers produksi Lionsgate di layar lebar nanti beredar.

Lewat film pendek Power/Rangers arahan Joseph Kahn yang dirilis pada Senin, 23 Februari lalu, kekangenan para fans serial TV populer Mighty Morphin Power Rangers terobati. Buktinya, hingga kini film pendek Power/Rangers sudah ditonton lebih dari 4,8 juta kali.

Namun, jangan harap film pendek Power/Rangers bakal serupa dengan serial TV-nya yang lebih pas ditonton anak-anak. Buang jauh-jauh anggapan itu. Sebab, Power/Rangers ini lebih kelam, vulgar, brutal dan kasar, baik dari narasi, karakter para tokoh maupun visualnya. Anak-anak tak cocok lagi untuk menonton kisah Power Rangers versi anyar yang dilengkapi dengan efek visual termutakhir ini.

"Saya sangat ingin membuat kisah (Power Rangers) ini jadi versi yang lebih 'dark' dan keras sehingga semua orang membicarakannya," ujar Joseph Kahn, seperti dikutip dari HitFix. Khan sendiri dikenal sebagai sutradara video klip ("Say My Name"-nya Destiny's Child dan "Blank Space"-nya Taylor Swift). Ia juga pernah membuat film panjang, seperti Torque dan Detention.

Khan dan produser film pendek ini, Adi Shankar, menampilkan para anggota Power Rangers yang sudah dewasa dan tercerai-berai di masa depan. Ceritanya, Rocky (James Van Der Beek) menangkap Kimberly (Katee Sackhoff) dan menginterogasi mantan Rangers Pink tersebut sambil menyiksanya.

Rocky, mantan Ranger Merah yang sudah berkhianat, rupanya sedang mencari tahu keberadaan Tommy, si Ranger Hijau. Keadaan memang kacau. Satu per satu anggota Ranger tewas akibat dibunuh secara kejam oleh pelaku yang masih misterius identitasnya.

Dari sinopsis ceritanya, sudah kentara bagaimana kelam dan sadisnya film pendek Power/Rangers. Joseph Khan sengaja mengubah imej kisah Power Rangers menjadi seperti itu karena ia tengah mengkritik industri film Hollywood. Sebab menurutnya, Hollywood selalu bermain-main dengan konsep cerita yang kelam dan keras, tapi juga ingin mendapat rating PG-13 (anak-anak di bawah usia 13 tahun harus didampingi oleh orang tua ketika menontonnya, red).

“Lihat tembakan senjata api (dalam film-film). Tidak ada reaksi terhadap tembakan itu, bagi saya penggambaran itu jauh lebih berbahaya ketimbang saat memperlihatkan darah. Hollywood seperti mengajarkan anak-anak bahwa mereka bisa menembak senjata api dan tidak ada reaksi (atau akibat) dari tembakan itu," jelas Khan, yang juga sebenarnya bukan penggemar Mighty Morphin Power Rangers ini.

Maka, Khan memilih untuk menggambarkan Power Rangers versi yang benar-benar kelam dan keras. "Ada darah, ada ceceran otak, tembakan senjata api, ada seks, kekerasan. Pada dasarnya kami membuat versi film yang Hollywood tidak pernah bisa bikin. Tapi inilah film Power Rangers yang saya ingin lihat," lanjut Khan.

Seperti apa film pendek Power/Rangers? Tonton filmnya di bawah, yang merupakan versi lebih halus dari versi aslinya. Pada awalnya Power/Rangers yang ditayangkan perdana di Vimeo memuat adegan-adegan aksi yang lebih sadis. Vimeo pun kemudian menurunkan film pendek itu, yang diduga akibat pelanggaran hak cipta.(hen)

0 komentar:

Posting Komentar