Sabtu, 21 Februari 2015

Jika Australia Macam-macam, Pasukan Elit TNI siap diturunkan

Asdihen - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengatakan bahwa Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan mendukung langkah-langkah hukum Presiden RI Joko Widodo terkait eksekusi hukuman mati. Mabes TNI bereaksi atas penolakan Pemerintah Australia terkait rencana eksekusi hukuman mati terhadap dua warganya, Andrew Chan dan Myurn Sukumaran.

Lebih lanjut Panglima TNI menyampaikan bahwa terhadap pelaksanaan hukuman mati atas pelaku narkoba, TNI mendukung sepenuhnya. TNI tidak terpengaruh oleh apapun dan siapapun atas hal itu.

Menurut Jenderal TNI Moeldoko, untuk memperkuat dukungan TNI, Panglima TNI dan para Komandan pasukan khusus akan membuat perencanaan yang detail bersama-sama Kejaksaan dan Kementerian Hukum dan HAM. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi apabila ada gangguan-gangguan yang bersifat fisik maupun non fisik.

Unsur intelijen dan alat tempur akan disiagakan yang setiap saat dapat digerakkan. Para komandan stuan khusus juga harus bersiap-siap. Kesiapan pasukan khusus TNI ini tentu tidak melihat atau mendefinisikan dari salah satu negara. Namun seperti diketahui publik, Australia adalah negara yang paling keras menolak hukuman mati.

"Tetapi sekali lagi, TNI sangat memahami kemungkinan-kemungkinan ancaman tersebut. Setelah saya perintahkan hari ini para komandan satuan khusus sudah menyiapkan dirinya dengan baik," tegas Jenderal TNI Moeldoko di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.

"Kami sangat memahami resiko atas kemungkinan terjadinya lost generation akibat narkoba. Kita mendukung sepenuhnya kebijakan Presiden RI Ir. Joko Widodo dalam bentuk apapun, termasuk pemberian hukuman mati bagi terpidana kasus narkoba," ujar Panglima TNI.(hen)

0 komentar:

Posting Komentar